Tanggapan TNI Soal Markas TNI di Lebanon Yang Terkena Roket Flare dari Israel

29, Oct 2023 • Umum
thumbnail

JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono meluruskan informasi yang beredar di mengenai tembakan mortir yang dilontarkan militer Zionis Israel ke arah Markas Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang berlokasi tidak jauh dari perbatasan Lebanon-Israel.

Julius menerangkan, tayangan video yang dinarasikan di media sosial (medsos) sebagai serangan mortir Israel, sebenarnya merupakan tembakan suar (flare) dari pihak yang bertikai. Karena itu, ia membantah tembakan itu merupakan roket.

"Yang ada di media sosial, yang beredar beberapa hari ini, terutama tadi malam itu hanya roket flare. Roket flare itu untuk memberikan penerangan pada malam hari," kata Juliud saat ditemui di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2023).

Walaupun demikian, kata dia, tembakan flare juga kerap digunakan untuk mengukur jarak dan aktivitas di daerah yang menjadi sasaran tembak. "Roket flare untuk menerangi kegelapan malam, durasinya sekitar 40 detik biar terang. Musuh atau pihak yang melemparkan roket akan melihat aktivitas, posisi dari area tersebut, dan ini sudah diantisipasi," kata Julius.

Dia menerangkan, sisa flare memang dapat merusak benda apabila jatuh di atap bangunan. Namun, hal itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau kerusakan yang fatal.

Saat ini, di Lebanon, ada 1.229 prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) dan berjaga di daerah selatan dan di sepanjang perbatasan darat dan laut Israel-Lebanon. Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Hal itu terjadi, terutama setelah perang antara pejuang Hamas dan militer Israel pecah pada 7 Oktober 2023. UNIFIL pada 15 Oktober 2023 membenarkan adanya serangan roket ke arah markas mereka di Naqoura.

Markas Soedirman Camp, yang merupakan bagian dari Markas UNIFIL di Naqoura, merupakan satu dari beberapa lokasi jaga prajurit TNI di Lebanon. Umumnya, Markas Soedirman Camp di Naqoura menjadi wilayah kerja prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU).

Ada pula, Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital. Hingga kini, tidak ada korban dari personel TNI.

epala Bidang Penerangan Puspen TNI Kolonel Arm Suhendro Oktosatrio menyampaikan per Kamis, dari 1.229 prajurit TNI di Lebanon sebanyak 850 personel tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT) dan 155 prajurit FHQSU XXVI-01, 39 prajurit di Sector East Military Police (SEMPU) XXV-O.

Kemudian, ada sembilan prajurit Satgas Hospital (RS) Level 2, 18 prajurit di MCOU XXX-M, tujuh prajurit CIMIC XXXI-M, 11 prajurit sebagai military staff (MILSTAFF), dan 21 prajurit sebagai staff officer (SO). UNIFIL dalam siaran resminya pada 15 Oktober 2023 menyatakan Pasukan Perdamaian PBB masih mencari asal roket tersebut.

UNIFIL masih mengamati eskalasi ketegangan dan baku tembak di sepanjang Blue Line, perbatasan antara Lebanon-Israel, serta meminta dua pihak gencatan senjata. Adapun Julis menyebut, jarak Markas UNIFIL ke titik panas atau lokasi ketegangan, sekitar satu kilometer.

"Yang paling terdekat, tadi malam satu kilometer ledakannya," kata Julius. Dia mengatakan sejauh ini prajurit TNI di Lebanon dalam keadaan aman.

 

 

Sumber Jaya 21 Militer Distributor Perlengkapan Militer. Kami Menyediakan Seragam, Kaos, Sepatu, Topi, dan Lain-lain. Terima Pesanan Partai Besar, Kecil, dan Eceran.

Mari Belanja di Tempat Kami.

Kategori