Sadis, Seorang Remaja Tega Membunuh Satu Keluarga di Kalimantan Timur
08, Feb 2024 • UmumPenajam Paser Utara - Remaja berinisial J (16) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) tega membunuh satu keluarga terdiri ayah, ibu dan 3 anak yang merupakan tetangganya. Pelaku juga menjalankan siasat buruk membuat laporan palsu ke polisi setelah menghabisi nyawa korban.
Aksi keji itu berawal saat pelaku J berpesta miras bersama rekan-rekannya. Setelah mabuk, J pulang ke rumahnya di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Lalut, Kecamatan Babulu pada Selasa (6/2) sekitar pukul 02.00 Wita.
"Begitu sampai di rumah muncullah niat itu (membunuh)," ujar Kapolres PPU AKBP Supriyanto kepada media, Selasa (6/2/2024)
Tanpa basa basi J mengambil sebilah parang di rumahnya kemudian bergegas ke rumah korban. Saat tiba, pelaku langsung mematikan aliran listrik di rumah korban.
J sendiri tak segera beraksi lantaran kepala keluarga bernama Waluyo (34) belum pulang ke rumahnya. J lebih dulu menunggu kepulangan Waluyo yang merupakan kepala keluarga.
"Jadi setelah sampai ayahnya langsung ditimpas, dihabisi dekat pintu," kata Supriyanto.
Istri Waluyo, Sri Winarsih (33) akhirnya terbangun setelah mendengar suara keributan. Namun wanita itu juga diserang oleh pelaku.
"Ibunya bangun kemudian ibunya (Sri Winarsih) ditimpas juga. Kemudian anaknya bangun ditimpas lagi. Kemudian anak yang pertama (bernama Ratna) di kamar sebelah, terakhir untuk memastikan bapaknya ditimpas lagi," jelasnya.
Setelah membunuh para korban, pelaku mendatangi jasad korban Ratna. Pelaku lalu memperkosa jasad Ratna.
"Kalau dari pengakuan pelaku, korban (anak pertama) sudah meninggal baru diperkosa. Jadi posisinya korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan baju," bebernya.
Pelaku Buat Laporan Palsu
J yang telah melakukan pembunuhan langsung kabur dari lokasi. Namun dia sempat mengambil ponsel dan uang korban.
"Jadi selesai pembunuhan dia mengambil HP dan uang korban sebesar Rp 363 ribu, setelah itu pulang pelaku mandi, rendam bajunya," kata Supriyanto.
Setelah itu, pelaku menjalankan siasat buruknya. Dia membuat laporan palsu terkait pembunuhan itu.
"Setelah itu melapor ke Pak RT jika terjadi pembunuhan di rumah sebelah," tambahnya.
Kepada Ketua RT, pelaku memberikan keterangan ada 5 hingga 10 orang datang ke rumah korban membawa senjata tajam. Namun setelah polisi turun tangan, petugas menemukan kejanggalan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Awalnya dia mengaku itu ada orang luar 5 sampai 10 orang yang datang ke situ membawa sajam dan sanur. Itu pada saat laporan. Kemudian saya bersama tim kita cek TKP ternyata apa yang dia sampaikan itu tidak sesuai dengan kondisi di lapangan," bebernya.
"Kalau mungkin terjadi pergumulan, di TKP pasti ada tanda-tandanya. Tetapi itu tidak ada sama sekali. Sehingga kecurigaan itulah yang membuat apa yang dia sampaikan ini tidak didukung dengan bukti-bukti kuat. Sehingga saya mencurigai dia bohong," lanjutnya.
Pelaku juga sempat menunjukkan luka di tangannya untuk meyakinkan aparat bahwa dia sempat berkelahi dengan orang yang tak dikenal itu. Namun, setelah olah TKP terungkap luka itu akibat dari perbuatan pelaku sendiri.
"Ada (kena parang) ternyata tangan kanannya itu (luka) pada saat menimpas bapak korban karena parang itu tidak ada gagangnya sehingga kena tangannya sendiri," ungkapnya.
"Ini (pembunuhan) terungkap karena pelaku yang melapor ke RT bersama kakaknya. Tetapi pernyataannya tidak sesuai, setelah dikonfrontir akhirnya dia mengakui perbuatannya," ujar Supriyanto.
Sumber Jaya 21 Militer Distributor Perlengkapan Militer. Kami Menyediakan Seragam, Kaos, Sepatu, Topi, dan Lain-lain. Terima Pesanan Partai Besar, Kecil, dan Eceran.
Mari Belanja di Tempat Kami.