Evakuasi Pesawat Super Tucano Milik TNI Terkendala Cuaca dan Medan
20, Nov 2023 • TNITNI AU sudah berhasil mengangkut beberapa bagian dari pesawat Super Tucano. Masalah cuaca di lokasi yang terjal dan berbukit-bukit membuat seluruh bagian dari pesawat tersebut belum bisa dievakuasi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI R Agung Sasongkojati menjelaskan proses pencarian dan pengumpulan barang-barang di lokasi jatuhnya pesawat akan terus dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca.
"Pesawat akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi yang mungkin. Selain faktor cuaca juga lokasi yang ekstrem. Diharapkan dalam waktu seminggu ke depan sudah bisa diangkut seluruhnya," jelas Kadispenau, Minggu (19/11/2023).
Lebih lanjut Kadispenau memastikan bahwa video data recorder/network centric data cartridge (VDR/NCDC) dari Super Tucano sudah berada di Lanud Abdulrachman Saleh.
"Meskipun NCDC bisa dibaca, tetapi khusus flight fecorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Untuk itu kami perlu waktu untuk menganalisis karena harus dikirim dulu," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo berkunjung bersama istri masing-masing untuk takziah ke rumah empat prajurit terbaik TNI AU yang gugur dalam kecelakaan Super Tucano.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan memberikan penghargaan atas dharma bakti para prajurit.
Dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano mengalami kecelakaan di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat latih ini saat kejadian menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis pagi (16/11/2023) sekitar pukul 10.51 WIB.
Pesawat dengan nomor ekor TT-3111, terdapat dua awak yakni Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara, untuk pesawat dengan nomor ekor TT-3103, dua awak di dalamnya adalah Mayor Pnb Yuda A Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater). Saat ini, seluruhnya sudah dimakamkan.
Diduga, kecelakaan itu karena cuaca buruk berupa gumpalan awan yang menyelimuti sekitar lokasi kejadian. Hingga kejadian kecelakaan itu menimpa. Dua pesawat hilang kontak dan ditemukan terjatuh di area Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan itu pada pukul 11.18 WIB.
Sumber Jaya 21 Militer Distributor Perlengkapan Militer. Kami Menyediakan Seragam, Kaos, Sepatu, Topi, dan Lain-lain. Terima Pesanan Partai Besar, Kecil, dan Eceran.
Mari Belanja di Tempat Kami.