Dua Bocah SD Asal Madura Nekat Naik Motor Menuju Jakarta

22, Nov 2023 • Umum
thumbnail

UNGARAN -, Aksi nekat dilakukan dua bocah ingusan asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Keduanya berboncengan sepeda motor meninggalkan kampung mereka dengan tujuan Jakarta.

Namun, sesampainya di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kedua bocah itu dihentikan oleh anggota Unit Lantas Polsek yang sedang melaksanakan pengamanan arus lalu lintas di pagi hari.

Dua bocah itu diberhentikan karena tidak memakai helm dan sepeda motor yang mereka kendarai juga tidak dilengkapi dengan nomor polisi kendaraan serta spion. Keduanya pun tidak dapat menunjukkan surat-surat kendaraan jenis Honda Beat tersebut.

Petugas mengira kedua bocah tersebut merupakan warga setempat. Namun, setelah diminta keterangan, ternyata merupakan warga Desa/Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura.

Namun yang membuat polisi terheran-heran, kedua bocah tersebut--Muhamad Zaki (11) dan Dauril (10)—hanya bercelana pendek dan juga tidak mengenakan jaket pelindung badan meski berkendara ratusan kilometer dari Sampang hingga Tengaran.

Ihwal itu dibenarkan oleh Kapolsek Tengaran, AKP Supeno yang dikonfirmasi di Ungaran. “Itu Senin (20/11) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, saat kedua bocah tersebut melintas di simpang Klero, Tengaran,” jelasnya, Selasa (21/11).

Dari keterangan yang disampaikan kepada polisi, Muhamad Zaki merupakan murid SDN Pengarengan 2, Pengarengan, sedangkan Dauril merupakan murid MI Miftakhul Ulum Pengarengan.

Keduanya mengaku bersepeda motor dengan tujuan Jakarta untuk mengunjungi saudaranya. Mereka berangkat dari Sampang pada Ahad (19/11) pukul 13.00 WIB hanya berbekal uang Rp 100 ribu dan membawa sebuah handphone.

“Keduanya dihentikan petugas Unit Lantas Polsek Tengaran saat melintas di Jalan Utama Semarang-Solo di wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada Senin pagi pukul 07.00 WIB,” ungkapnya.

Awalnya, lanjut Supeno, jajarannya kesulitan menghubungi keluarga kedua bocah ini. Namun, setelah anggotanya mengecek handphone tersebut, ditemukan nomor kontak salah satu guru di SDN Pengarengan 2.

Dari petunjuk itulah, polisi kemudian bisa menghubungi dan berkomunikasi langsung dengan kedua orang tua bocah tersebut di Sampang, sekaligus menjelaskan bahwa keberadaan kedua anak tersebut aman dalam kondisi baik di mapolsek Tengaran.

Dari komunikasi dengan orang tua bocah ini pula terungkap, keduanya pergi meninggalkan Sampang dengan tujuan Jakarta tanpa memberi tahu keluarga masing- masing.

Selama berada di Mapolsek Tengaran, polisi tidak menindak atau menilang pengendara anak ini. Anggota Polsek Tengaran justru menghibur dan mengajak bermain keduanya sambil memberikan edukasi bahaya berkendara di jalan raya bagi anak-anak.

Keduanya baru dijemput oleh orang tua masing-masing di Mapolsek Tengaran pada Senin malam pukul 23.00 WIB sebelum akhirnya dibawa pulang kembali ke Sampang berikut sepeda motor yang dikendarai kedua bocah ini.

Atas kejadian ini, Supeno mengingatkan kepada seluruh orang tua agar mengawasi anak-anaknya. “Terutama tidak membiarkan anak yang masih di bawah umur mengendarai kendaraan sendiri tanpa pengawasan orang tua,” tegasnya.

 

 

 

Kategori